BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tubuh
manusia memerlukan udara untuk bisa bernapas dalam melangsungkan kegiatan
sehari-hari. Menurut Anfisman
(2010) istilah bernapas, seringkali diartikan dengan respirasi, walaupun secara
harfiah sebenarnya kedua istilah itu berbeda. Oleh karena itu, bernapas
diartikan sebagai suatu proses mulai dari pengambilan oksigen dari luar ke
dalam tubuh dan mengeluarkan udara sisa didalam tubuh. Sementara, respirasi
(respiration) berarti suatu proses pembakaran (oksiadasi) bahan makanan di
dalam sel sihangga di peroleh energi.
Sloane
(2004:266) menjelaskan fungsi sistem pernapasan adalah untuk mengambil oksigen
(O2) dari atmosfer ke dalam sel-sel tubuh untuk mentranspor karbon dioksida
(CO2) yang dihasilkan sel-sel tubuh kembali ke atmosfer. Organ-organ
respiratorik juga berfungsi dalam produksi wicara dari berperan dalam
keseimbangan asam basa, pertahanan tubuh melawan benda asing. Proses di dalam
tubuh manusia ini salah satunya dihasilkan dari repirasi berupa energi sehingga
dapat menunjang sekali untuk melakukan aktifitas. Misalnya saja, mengatur suhu
tubuh, pergerakan, pertumbuhan dan reproduksi.
Kegiatan
pernapasan dan respirasi sebenarnya saling berhubungan. Tujuan proses
pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa pernapasan terjadi
perlepasan energi. System pernapasan pada manusa terdiri dari:
1. Hidung
2. Faring
(Tekak)
3. Laring
(Tenggorok)
4. Trakea
(Batang Tenggorok)
5. Bronkus
6. Bronkiolus
7. Paru-paru
|
B. Rumusan Masalah
1.
Apa definisi dari repirasi
2.
Bagaimana sistem respirasi manusia?
3.
Apa
saja mekanisme
pernapasan?
4.
Bagaimana frekuensi pernapasan manusia
serta pengaruhnya?
5.
Apa saja kelainan dan penyakit pada
sistem pernapasan?
C. Tujuan
Pembahasan permasalahan yang ada di butir-butir
di atas bertujuan :
1.
Mendeskripsikan definisi
respirasi
2.
Mendeskripsikan dari
mekanisme pernapasan
3.
Mendeskripsikan tentang
struktur pernapasan
4.
Mendeskripsikan frekuensi
pernapasan manusia serta pengaruhnya
5.
Mendeskripsikan kelainan
dan peyakit pada sistem pernapsan
\
|
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Respirasi
Secara
umum, pernapasan merupakan penggerakan udara ke dalam dan luar paru-paru.
Respirasi pada manusia adalah proses penggunaan oksigen di dalam sel untuk
menghasilkan energi dan pada akhir proses ini, dihasilakn limbah berupa gas
karbondioksida.
Fungsi utama sistem respirasi adalah
menjamin tersedianya O2 untuk kelangsungan metabolisme sel serta mengeluarkan
CO2 hasil metabolisme sel secara terus menerus. Fungsi tambahannya adalah
membantu pengeluaran air dan panas dari dalam tubuh, membantu meningkatkan
aliran balik vena (sebagai pompa), dan membantu proses bicara (vokalisasi).
Pernapasan
merupakan proses ganda, yaitu terjadinya pertukaran gas di dalam jaringan atau
pernapasan dalam dan di dalam paru-paru atau pernapasan luar.
B. Sistem Respirasi Manusia
Saluran
pernapasan digolongkan menjadi dua berdasarkan letaknya, yaitu :saluran pernapasan atas (Upper Respiratory
Tract) dan saluran pernapasan bawah (Lower Respiratory Tract)
Fungsi utama upper resporatory tract antara lain:
1.
Air
conducton (penyalur udara), sebagai saluran yang meneruskan udara menuju
saluran napas bagian bawah untuk pertukaran gas.
2.
Perlindungan,
sebagai perlindungan saluran napas bagian bawah agar terhindar dari masuknya
benda asing.
3.
Warming,
filtrasi dan humudifikasi yakni sebagai bagian yang menghangatkan, menyaring,
dan member kelembapan udara yang diinspirasi (dihirup).
|
Sistem pernapasan manusia terdiri
atas :
1.
Rongga hidung (Cavum Nasalis)
Hidung merupakan organ pernapasan yang letaknaya paling luar. Manusia
disaat menghirup udara malalui hidung. Udara dari luar akan masuk lewat hidung
(Cavum Nasalis), rongga hidung berlapis selaput lendir dan bulu-bulu hidung, di
dalamnya terdapat kelenjar minyak dan kelenjar keringat (Kelenjar Sudorifera).
Selaput lendir berfungsi sebagai menangkap benda asing.
Selain itu, saluran pernapasan manusia terdapat konka (Konkhae) yang
mempunyai banyak kapiler darah, dan juga memiliki fungsi sebagai resepsi bau,
hidung sebagai resonansi, menagatur suhu udara yang masuk, volume bisa menjadi
besar, menghantarkan udara yang masuk. Di belakang hidung terdapat Nasofaring
yang saling terhubung dengang dua lubang konka.
2.
Faring (Tekak)
Udara dari rongga hidung masuk ke
faring serta makanan. Faring terdapat dua percabangan 2 saluran yaitu saluran saluran pernapasan (Orofaring) pada
bagian depan dan saluran mulut
(Nasofaring) pada bagian belakang. Uadara di rongga hidung masuk ke faringnya
Masuknya udara melalui faring akan
menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara. Makan sambil
berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan (tersendak)
karena saluran pernapasan pada saat itu terbuka sehingga mengakibatkan
tersendak.
3.
Laring (Pangkal Tenggorokan)
Dari faring, udara pernapasan akan
menuju pangkal tenggorokan atau yang disebut larinofarong. Pangkal tenggorokan
(epiglotis) dapat ditutup oleh katub
pangkal hidung. Epiglotis merupakan tulang rawan yang bisa menutup saat menelan
dan juga berguna juga agar makanan tidak masuk ke tenggorokan.
Fungsi utama laring adalah untuk pembentukan suara, sebagai
proteksi jalan napas bawah dari benda asing dan untuk memfasilitasi proses
terjadinya batuk. Laring terdiri atas epiglottis, glottis, kartilago tiroid,
kartilago krikoid, kartilago aritenoid, pita suara.
4.
Trakea (Batang Tenggorokan)
Tuba dengan panjang 10 cm sampai
12 cm dandiameter 2,5 cm serta terletak di atas permukaan anterior esofagus.
Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cicin tulang rawan dan
terdapat silia. Silia-silia ini berfungsi sebagai penyaring benda-benda asing
yang masuk ke saluran pernapasan.
5.
Brokus
Bronkus merupakan cabang batang
tenggorokan yang jumlahnya sepasang yang tersusun atas dua percabangan, yaitu
bronkus kanan dan kiri. Dinding bronkus terdiri atas lapisan jaringan ikat,
lapisan jarinagan epitel, otot polos dan cicin tulang rawan.
6.
Bronkiolus
Merupakan cabang dari bronkus,
didingnya dan saluranya lebih tipis.
Bronkiolus bercabang-cabang menjadi bagian yang lebih halus.
7.
Paru-paru
Organ yang berperan penting dalam
proses pernapasan adalah paru-paru. Letaknya pada rongga dada, tepatnya di atas sekat
diafragma. Paru-paru kanan memiliki tiga kelambir yang berukuran lebih besar
dari pada paru-paru sebelah kiri yang memiliki dua gelambir.
C. Mekanisme Pernapasan
Pernapasan
adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur
sekalipun, karena sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom.
Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan atas 2
jenis, yaitu pernapasan luar dan pernapasan dalam.
Pernapasan
luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan
dalam kapiler. Pernapasan dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah
dalam kapiler dengan sel-sel tubuh. Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam
pemasukkan dan pengeluaran udara.
Maka mekanismenya adalah respirasi
(menarik napas) dan ekspirasi (mengeluarkan napas) yang dapat beralngsung dua
cara :
A. Pernapasan
dada : proses ini terjadi karena aktivitas otot antar tulang rusuk
1)
Inspirasi :bila otot antar tulan rusuk berkontraksi
maka tulang rusuk terangkat, volume rongga dada membesar, tekanan udara
paru-paru kecil, sehingga udara masuk ke paru-paru.
2)
Ekspirasi :sebalikany dari inspirasi. Otot-otot
antar tulang rusuk relaksasi, tulang rusuk turun, tekanan paru-paru membesar,
sehingga mendorong udara kluar
B. Pernapasan
perut : terjadi karena aktivitas otot diafragma
1)
Inspirasi :otot diafragma berkontraksi posisinya
mendatar, volume rongga dada besar, tekanan paru-paru mengecil, sehingga udara
2)
Ekspirasi :otot diafragma relaksasi posisi
melengkung ke atas, volume mengecil, sehingga udara
Normalnya
manusia butuh kurang lebih 300 liter oksigen perhari, dalam keadaan tubuh
bekerja berat maka oksigen atau O2 yang diperlukan paru-paru pun menjadi
berlipat-lipat. Oksigen yang kita hasilkan dalam tubuh kurang lebih sebanyak
200cc di mana setiap liter darah mampu melarutkan 4,3 cc karbondioksida
D. Frekuensi Pernapasan
Jumlah
udara yang masuk ke paru-paru setiap kali bernapas disebut sebagai frekuensi
pernapasan. Pada umumnya, frekuensi pernapasa manusia setiap menitnya sebanyak
15-18 kali. Cepatnya lambat frekuensi pernapasan di pengaruhi oleh beberapa
factor, diantaranya :
1. Usia
2. Jenis
kelamin
3. Suhu tubuh
4. Posisi
atau kedudukan tubuh
5. Aktivitas
E. Kelainan dan Penyakit pada Sistem
Pernapasan
1. Asfiksia
Neonatorum : suatu keadaan bayi baru lahir yang mengalami gangguan dalam proses
pengangkutan O2 ke jaringan sehuingga tidak segera bernafas secara spontan dan
teratur setelah lahir.
Masalah yang lazim muncul resiko
ketidak seimbangan suhu tubuh, ketidakefektifan pola napas, gangguan pertukaran
gas pada aliran darah ke alveoli, resiko syndrome kematian pada bayi
2. TBC
(Turberculosis) : penyakit yang disebabkan infeksi Mycobacterium tuberculosa pada paru-paru dan juga yang hampir seluruh organ tubuh dapat
teserang.
Masalah yang lazim muncul
ketidakseimbangan nutrisu kurang dari kebutuhan tubuh, gangguan pertukaran gas,
ketidak efektif bersihan jalan nafas.
3. Bronkitis
: peradangan pada bronchus
Masalah yang lazim muncul
resiko infeksi, Hipertermi, ketidak efektfan pola napas dan bersihan pola napas
4. Acidosis :
gangguan pada pengangkutan CO2
5. Rinitis :
peradangan pada hidung
6. Tenggelam
: menyebabkan kram pada otot saluran pernapasan sehingga menutup udara pernapasan
akibatnya dapat masuk mengisi alveolus
7. Sinusitis
: peradangan pada rongga dalam pada hidung. Akibat dari peradangan ini dapat
menyebabkan pembentukan cairan atau kerusakan tulang di bawahnya
Masalah
yang lazim muncul Hipertermi, ansietas, nyeri.
8. Pleuritis
: peradangan pada pleura
.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sesungguhnya, respirasi merupakan suatu hal yang dibutuhkan
manusia untuk melangsungkan hidupnya. Setiap hari manusia bisa bernapas secara
bebas tanpa memperhitungkan seberapa banyak udara yang telah masuk untuk dihirup
oleh tubuh manusia berupa O2(Oksigen). Oleh karena itu, manusia harus tahu
betapa berharganya bernapas dalam tubuh yang berawal dari hidung hingga
paru-paru.
Melakukan kegiatan masih membutuhkan energi, apalagi yang
tidak melakukan aktifitas, juga sama membutuhkan energi. Sehingga respirasi
bertujuan untuk menghasilkan energi. Pada peristiwa
pernapasan terjadi perlepasan energi berupa CO2 (Karbondioksida) melalui
hidung. Saluran pada manusia terbagi dua yaitu saluran pernapasan bawah dan saluran pernapasan atas.
Mekanisme yang terjadi melalui tahap pernapasan dada
dan pernapasan perut karena adanya
aktivitas. Pada proses tersebut terdapat respirasi dan ekspirasi yaitu menarik
napas dan mengeluarkan napas.
Sehingga, cepat lambatnya frekuensi pernapasan bisa dilihat
dari usia, jenis kelamin, suhu tubuh, kedudukan tubuh, dan aktivitas. Keadaan
tubuh yang tidak setabil juga bisa mempengaruhi kesehatan.
Adapun berbagai kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan
dari gangguan pengangkutan O2, gangguan pengangkutan CO2 serta adanya infeksi
dan perdangan. Tidak hanya dewasa, bayi pun juga bisa mengalami gangguan pada
pernapasan.
B. Saran
|
|
Sloane, Ethel. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: Kedokteran EGC.
Pearce, Evelyn C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Huda Nurarif, Amin. Kusuma, Hardhi. 2013. Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis dan Nanda. Yogyakarta: Media Action.
Anfisman. 01/13/2010. Sistem Respirasi Manusia http://zaifbio.wordpress.com/2010/01/03 Sistem-Respirasi-Manusia.
Tgl akses: 17/11/2013/19.20 WIB
|
0 komentar:
Posting Komentar